Paroki Roh Kudus

Renungan

Home / Renungan
Paroki Roh Kudus

Melihat Keselamatan Yang Dari PadaMu

Renungan Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah / A

Mal 3:1-4 ; Ibr 2:14-18 ; Luk 2:22-40

 

“...mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan bagi segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu Israel”

Bapa, saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus, kalau kita hitung mundur, maka tepat 40 hari yang lalu kita merayakan Natal. Sesuai hukum taurat pada hari ke 40 setelah kelahiran, anak laki-laki Israel harus dipersembahkan kepada Allah. Maria dan Yusuf adalah dua tokoh yang sangat taat pada hukum taurat. Maka pada hari keempat puluh kelahiranNya, Yesus dibawa ke Bait Allah untuk dipersembahkan kepada Allah.

Pesta ini sudah mulai dirayakan di Yerusalem sejak abad ke-5. Seabad setelahnya pesta ini diperluas sampai ke gereja Barat. Di Roma, pesta ini dirayakan sebagai tanda pertobatan, sementara di Perancis dijadikan sebagai “pesta terang”. Pesta terang di Perancis ditandai dengan perarakan lilin. Sejak tahun 1960an (abad ke-20) perayaan ini ditetapkan sebagai pesta Tuhan.

Lukas dalam injil hari ini mengisahkan tentang tata pelaksanan dan kehadiran tokoh-tokoh penting yang menyaksikan persembahan kanak-kanak Yesus di Bait Allah. Pertama, Maria dan Yusuf. Kedua tokoh ini selalu menjadi tolak ukur bagi kita orang Kristen. Maria dan Yusuf menjadi tokoh model kita dalam bersikap rendah hati, bijaksana dan tegar. Ternyata bukan hanya itu, melalui kedua tokoh ini, kita juga diingatkan kembali berkaitan dengan keberadaan kita sebagai bagian dari anggota Gereja dan negara. Kita hidup dalam bingkai aneka norma atau tata aturan yang mengatuh kehidupan bersama. Ada hukum positif dan ada pula aturan tak tertulis yang sama-sama bertujuan menata kehidupan bergereja dan bernegara. Maria dan Yusuf tidak terlena dengan penyembahan para gembal dan tiga raja dari Timur. Mereka dipertuan-agungkan, tapi tidak lupa dengan status untuk menjalankan tata aturan bersama. Mereka mengikuti dengan setia hukum Taurat dan mempersembahkan Putera mereka di Bait Allah. Kita juga diminta untuk tidak lengah menjalankan dan menghargai berbagai hukum dan aturan hidup bersama. Apa pun keberadaan kita, sepuruk dan sehabat apa pun kondisi kita, selalu ada aturan bersama yang menjamin kesejahteraan bersama. Taati aturan baik Gereja maupun aturan negara. Kita 100% Katolik dan 100% Indonesia, kata Soegia Pranoto.

Kedua, Simeon dan Hana. Simeon dan Hana adalah dua orang biasa yang mendedikasikan hidup bagi Tuhan. Mereka adalah penjaga Bait Allah. Roh Kudus yang membuka mata hati mereka untuk menyaksikan persembahan diri Yesus di Bait Allah. Tenyata Bayi inilah yang dinanti-nantikan oleh Simeon. Simeon dikaruniai Roh Kudus dan dikabarkan akan ada Penyelamat yang membawa terang. Alangkah lega hati Simeon ketika melihat Yesus. Dia sangat bersuka cita. Setelah itu Tuhan mencabutnya nyawanya pun tidak menjadi persoalan bagiNya. “ Biarlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu”. Persembahan diri yang tulus dan total kepada Allah selalu berbuah suka cita. Allah pasti melimpahi berkatnya kepada orang yang berserah padanya. Yang mengandung ketulusan dan penyerahan diri yang total akan melahirkan suka cita dan berkat. Orang yang mengandung kelaliman, munafik dan kesombongan akan melahirkan duka dan derita.

Selain peran dan contoh hidup tokoh-tokoh di atas, yang tidak kalah menarik adalah pemaknaan peristiwa Yesus dipersembahkan di Bait Allah yang disematkan Simeon. Simeon tidak hanya melihat peristiwa itu sebagai sesuatu yang biasa, melainkan sebuah tanda perubahan yang sangat drastis. Dalam diri Yesus, Simeon melihat bahwa ada cahaya yang menerangi para bangsa lain dan juga sebagai kemuliaan bagi umat Israel. Pesembahan diri Yesus ke Bait Allah adalah sebuah fajar baru. Fajar yang memancarkan cahaya harapan bagi kita, bangsa lain (selan Israel). Cahaya yang menerangi kita untuk keluar dari dosa dan ketakberdayaan kita.

Roh Kudus yang sama yang membimbing Simeon dan Hana ke Bait Allah, juga membimbing dan menuntun kita ke dalam rumah Tuhan hari ini. Semoga berkat persembahan diri Yesus hari ini, kita dikaruniai rahmat yang berlimpah dalam karya; kekuatan dalam kelemahan dan pertobatan dari dosa dan salah. Roh Tuhan menyertai kita.

- Korinus Budaya, SVD -