Paroki Roh Kudus

Seminar WKRI “Menopause dan Penyakit Degeneratif Yang Mengikutinya”

Home / Koordinator / Kelompok Artikel / Seminar WKRI “Menopause dan Penyakit Degeneratif Yang Mengikutinya”
Paroki Roh Kudus

Seminar WKRI “Menopause dan Penyakit Degeneratif Yang Mengikutinya”

Pada tanggal 17 Maret 2019, WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) DPC Roh Kudus mengadakan seminar seputar kesehatan khususnya perempuan, bertempat di balai paroki gereja Roh Kudus lt. 1 yang ditujukan untuk seluruh umat paroki Roh Kudus. Kalau sebelumnya pada bulan Januari 2018 WKRI DPC Roh Kudus bekerjasama dengan pengurus RW VIII Gunung Anyar Mas, mengadakan kegiatan penyuluhan Difteri yang dilaksanakan di balai RW VIII Gunung Anyar Mas, kali ini tema seminar yang diambil mengenai “Menopause & Penyakit Degeneratif Yang Mengikutinya”.

Inisiatif acara tersebut didasari oleh fakta bahwa pada dasarnya manusia khususnya perempuan akan mengalami Menopause, namun sedikitnya informasi yang terkait dengan hal tersebut sehingga mendorong WKRI DPC Roh Kudus untuk mengangkat tema Menopouse dan penyakit apa saja yang muncul atau yang mengikuti disaat manusia mengalami tahapan Menopouse. Pemberian informasi secara komperhensif mengenai bagaimana kaum perempuan mengalami Menopouse, pengenalan berbagai macam penyakit degenerative yang akan timbul dan termasuk keterkaitannya dengan gangguan metabolisme, gangguan hormonal dan gangguan fungsional organ dalam tubuh serta pencegahannya. Hal tersebut disosialisasikan kepada peserta melaui narasumber yang hadir yaitu Ibu Lucia E.W. Msi., Apt, yang merupakan akademisi dibidang Farmasi.

Acara berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB dan berjalan dengan baik, di awali dengan sambutan oleh ketua WKRI DPC Roh Kudus yaitu Ibu Natalia Triwirastutie, dan dilanjutkan pada acara inti yang disampaikan langsung oleh pembicara. Seminar tersebut dihadiri oleh 89 peserta dari 101 pendaftar yang masuk dalam daftar panitia, dan mendapat response positif dari peserta yang menghadiri dan mengikuti acara, hal ini nampak dari antusias atau banyaknya peserta pada sesi tanya jawab, namun karna keterbatasan waktu yang dimiliki sehingga jumlah peserta yang bertanya harus dibatasi.

Kegiatan seperti ini, yang melibatkan umat paroki Roh Kudus secara umum tidak hanya anggota WKRI, dirasakan cukup efektif, baik untuk menjalin komunikasi dan sebagai bentuk kepedulian WKRI dalam menyampaikan informasi seputar dunia kesehatan.

Maju terus WKRI, tetap berkarya di tengah masyarakat baik di lingkup paroki maupun masyarakat umum diluar lingkup paroki secara langsung serta menjadi garam dan terang dunia.

(Novi)